Rabu, 23 Maret 2011

KAHLIL GIBRAN 10

Puluhan tahun yang lalu,tangan waktu menuliskan diriku sebagai sepatah kata dibuku asing dunia..
Lalu lihatlah diriku, sebuah kata yang maknanya samar-samar dan membingungkan, kadangkala tak bermakna, kadangkala bermakna banyak hal..
Pada hari ini, tiap-tiap pikiran, renungan, dan kenangan saling berdesakan didalam jiwaku, mereka berdiri tegak dihadapanku bagai iring-iringan hari-hari yang telah lalu dan memperlihatkan kepadaku hantu malam yang telah lama meninggal..
Pada hari ini, setiap tahunnya, jiwa itulah yang membentuk diriku dan bergegas menuju arah diriku yang sebenarnya..
Pada hari ini, masa kehidupan lampauku memberontak dihadapanku, bagai sebuah cermin suram yang kupandang lama, namun aku tak melihat apa-apa disana kecuali wajah tahun lalu yang pucat dan kusam..
Lalu aku melihat kesedihan pada wajahku, kuperiksa kesedihan ini dan kutemukan dirinya bisu, tak bisa bicara..
Sesungguhnya... apabila kesedihan ini dapat berbicara, dia akan lebih manis dari kebahagiaan..

Artikel yang berkaitan



0 komentar:

Posting Komentar