Senin, 14 Maret 2011

LUKA GARUDA

Ibu pertiwi menangis untuk kesekian kali, Burung Garuda tertunduk lesu karena sayap dibagian barat luka diterpa tsunami besar, sayap dibagian timur lemah berdarah terhantam banjir bandang, dan didada tengah melepuh oleh panas debu vulkanik. Sekarang Burung Garuda tertidur menahan sakit yang mungkin juga pasrah menanti bagian tubuh mana lagi yang akan terluka...
Burung Garuda luka, luka melihat keluguan orang-orang desa terkapar tanpa daya, luka melihat penderitaan orang-orang yang sebenarnya tak manja, luka menyaksikan petani, dan nelayan yang menjadi tulang punggung bangsa meregang nyawa untuk menebus dosa-dosa maksiat yang tidak pernah mereka lakukan...
Ya, Garuda membisu menyaksikan IBADAH ALAM kepada penciptaNya, Garuda tertunduk sembari menyaksikan KETAATAN alam atas perintah Sang Kuasa, Garuda diam dan tidak seperti biasanya yang perkasa...
Andai saja sejak dahulu kuku burung Garuda itu mencengkeram cermin besar, mungkin kita, dan juga para pemimpin Negeri ini lebih mudah untuk berkaca sekedar introspeksi. terlalu banyak yang telah di sia-siakan oleh negeri ini, termasuk nilai-nilai etika Ketuhanan, budi luhur, dan sikap memanusiakan manusia.
Cepat sembuh Garudaku, terbanglah kemanapun kau ingin terbang...
pergilah sejauh kau ingin pergi...
dan tinggalkanlah Negeri ini jika kau tak lagi dihargai...

The Simple creativity : GIE ANTARA

Artikel yang berkaitan



0 komentar:

Posting Komentar