Kamis, 24 Maret 2011

SAHABAT JIWA

Persis dibawah indah bintang kuberdiam,
memaknai kasih berjejal dua hati,
sempat kubertanya pada megahnya langit malam,
dimana ada teman kesendirian??

Ikhlas pada pencipta mentari kukuasakan hidup,
dan menyadari angkuhnya peradaban berlautan cobaan,
kutanyakan lagi pada rinai keabadian,
kmana pergi sahabat jiwa masa muda???

Hati yang beku menghimpun benak yang terbelenggu,
lambaian masa lalu mengusik rindu,
para sahabat berlalu satu persatu,
mengakhiri cerita, tinggalkan kesaksian-kesaksian...

Tak bisa berharap hangat pada kumpulan salju,
tak ada sejuk dalam kobaran api,
bersama bayangan sahabat jiwa, kucoba temukan pengharapan,
meski kusadar, aku telah sendiri ditinggalkan...

Created by : Gie antara

Artikel yang berkaitan



0 komentar:

Posting Komentar