Selasa, 15 Maret 2011

TROLI LEBIH KOTOR DIBANDING TOILET

Berpikirlah dua kali sebelum meletakkan anak Anda di dalam troli belanja. Rata-rata pegangan troli belanja itu mengandung bakteri dan kotoran yang lebih berbahaya dibandingkan gagang penyiram di toilet.
Sebuah penelitian yang baru dilakukan University of Arizona menunjukkan, pembeli yang menggunakan troli belanja di supermarket dapat menimbulkan risiko kesehatan yang serius, tidak hanya kepada mereka yang menyentuh tetapi juga untuk anak-anak naik di atasnya.

Dalam studi ini, Charles Gerba, seorang profesor mikrobiologi di University of Arizona, beserta rekan-rekannya menemukan bakteri fecal di troli belanja. Ketika tim peneliti memeriksa beberapa sampel, mereka menemukan,Escherichia coli, yang juga dikenal sebagai E. coli, pada sebagian troli.
"Itu lebih dari yang Anda temukan di toilet supermarket," kata Gerba kepada MSNBC. "Itu karena mereka menggunakan pembersih disinfektan di toilet. Tidak ada yang secara rutin membersihkan troli belanja dengan disinfektan".
Karena sebagian besar supermarket tidak rutin mencuci dan memberikan disinfeksi di troli, penelitian ini menyarankan untuk melap troli sebelum mengambilnya atau menempatkan anak di atasnya.

Untuk penelitian ini, tim menyeka pegangan 85 troli belanja di empat negara untuk mencari kontaminasi bakteri. Dari total troli yang diperiksa, 72 persen ditandai memiliki bakteri fecal. Setelah mengambil sampel lebih dalam pada 36 troli belanja, mereka menemukan 50 persennya mengandung E. coli. Selain kontaminasi E. coli, mereka menemukan sejumlah jenis bakteri pada troli belanja yang diuji.

Gerba mengatakan, temuan mereka ini bisa menjelaskan penelitian lain yang menunjukkan anak-anak yang naik kereta berada pada risiko yang lebih tinggi terhadap pengembangan infeksi yang disebabkan oleh dua jenis bakteri yakni Salmonella dan Campylobacter.

Dalam sebuah penelitian terpisah, Gerba telah menemukan bahwa kantong belanja yang dapat digunakan kembali juga bisa berubah menjadi 'rawa bakteri' jika tidak dicuci secara teratur. "Ini seperti mengenakan pakaian yang sama setiap hari," kata Gerba.

E. coli bakteri menyebabkan gejala ringan seperti rendah, demam atau mual muntah. Bakteri ini dapat mematikan dan menyebabkan diare disertai darah, dehidrasi, dan bahkan gagal ginjal disebut Hemolytic uremic Syndrome. Gejala ini akan semakin parah pada anak-anak, orang tua, dan mereka yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah.(MEL)

Sumber : Liputan6.com

Artikel yang berkaitan



0 komentar:

Posting Komentar