Selasa, 12 April 2011

EGP untuk rakyat

Penulis : Gie Antara



Kinerja anggota DPR tak sebanding dengan segala fasilitas yang diberikan oleh negara melalui APBN yang notabenenya merupakan uang rakyat. Lembaga yang disebut sebgai lembaga budgeting ini justru malah lepas kendali dalam membudget kebutuhannya.

Lemahnya kinerja berdasarkan pada sedikitnya Undang Undang pro rakyat yang berhasil dilegislasi membuat rakyat geram, apa yang mau dilegislasi kalo yang diperhatikan bukan draft Undang-undang melainkan folder video porno. Ditambah citra buruk yang semakin hari semakin melekat karena segala yang dilakukan hanyalah untuk kepentingan partai semata,tak ada kebijakan rakyat, yang ada hanya kebijakan partai. dan ini membuat rakyat berhenti menyebut mereka sebagai wakil rakyat, dan salah satunya adalah saya.

Gaji besar beserta tunjangan dan fasilitas mewah tak membuat anggota DPR menjadi peka terhadap persoalan-persoalan rakyat, justru semakin menampakkan kesan-kesan feodalisme yang sangat kental. Lupa kacang pada kulitnya, begitulah kira-kira anggapan rakyat pada anggota dewan yang mengaku terhormat.

Kerja belum seberapa, tapi rajin membuat proposal pengajuan anggaran dengan nominal yang tidak masuk akal bagi rakyat kecil. Study banding yang tak pernah ada hasil, Dana aspirasi 15 milyar per tahun,Biaya pembangunan gedung baru DPR, dana staf ahli, Pengadaan laptop, dll adalah bentuk pengkhianatan terhadap rakyat yang tengah terkapar didalam kemiskinan.

Mungkin cuma 4 kata yang ada dipikiran anggota DPR saat ini, BALIK MODAL dan BUAT MODAL ! bagaimanapun uang mereka yang telah digunakan untuk kampanye pemilihan diwaktu lalu harus segera balik ke kantong mereka, dan jika ada lebih maka akan digunakan untuk modal pemilihan anggota legislatif periode berikutnya.
terus nasib rakyat gimana??? "Emang Gue Pikirin!!"



Artikel yang berkaitan



0 komentar:

Posting Komentar