Rabu, 13 April 2011

" POLIGAMI " ( DALAM TANDA KUTIP )



Oleh : Gie Antara

Disuatu waktu, ditempat pencucian motor saya berbincang dengan seseorang yang juga sedang menunggui motornya ketika sedang dicuci, banyak hal yang diperbincangkan lawan bicara saya sehingga saya mencoba menjadi pndengar setia sambil membumbuinya dengan senyuman, sampai pada akhirnya tercetuslah sebuah kalimat dari bibirnya yang berbunyi " Islam itu indah karena membolehkan setiap suami untuk berpoligami ", saya hanya tersenyum mendengar ucapannya barusan, saya ingin mengatakan sesuatu yang lain tentang poligami didalam Islam, tapi sepertinya suasana ini bukan tempat yang pas untuk berdebat, hanya senyum yang bisa saya berikan sambil berfikir dan menimbang mana lebih banyak antara manfaat dan mudharat didalam berpoligami, yang pasti dengan berpoligami maka kita telah mengecewakan, melukai, bahkan membuat derita hati seumur hidup pasangan kita, dengan berpoligami maka kita akan mengurangi perhatian dan mungkin kasih sayang kita kepada anak dari istri pertama, berpoligami dengan wanita yang lebih cantik dari pasangan sebelumnya adalah ketidakadilan nurani yang akan dirasakan oleh pasangan sebelumnya selama seumur hidup.Yang saya tuliskan diatas adalah realita sosial yang terjadi di bangsa kita, yang menjadikan poligami hanya sebagai pemuas nafsu untuk mendapatkan rumput tetangga yang lebih hijau, sangat beralasan karena data dan fakta menyebutkan bahwa rata-rata orang berpoligami hanya untuk menghindari ZINAH dan PERSELINGKUHAN...
Didalam Islam, poligami pada era Rassullulloh adalah program peningkatan kesejahteraan para budak, menikahi wanita budak dengan bertujuan agar dapat memerdekakannya dari sang tuan sehingga turut ikut memeluk Islam, juga mampu terpenuhi kebutuhan ekonomi dan mampu mengangkat derajat serta martabat kewanitaannya.
Asumsi yang mengatakan bahwa berpoligami dibolehkan ada benarnya namun demikian harus mengikuti tujuan yang pernah di programkan oleh Rossullulloh SAW, sementara asumsi yang mengatakan bahwa poligami dibolehkan asalkan dapat berlaku adil telah dipatahkan oleh ayat dibawah ini,

" Dan kamu sekali-kali tidak akan dapat berlaku adil di antara isteri- isteri (mu), walaupun kamu sangat ingin berbuat demikian, karena itu janganlah kamu terlalu cenderung (kepada yang kamu cintai), sehingga kamu biarkan yang lain terkatung-katung (sengsara). Dan jika kamu mengadakan perbaikan dan memelihara diri (dari kecurangan), maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang ". ( AN NISSA/129 )

Demikianlah saya berfikir sambil mendengarkan lawan bicara saya yang terus mengagungkan Islam dengan poligami dizaman sekarang ini, tapi saya tetap tersenyum dan bersyukur, mungkin jika dia tidak mengajak saya berbicara belum tentu saya akan berfikir sejauh ini tentang poligami... pada akhirnya motor saya telah bersih dan akhirnya kita saling berpamitan...


Artikel yang berkaitan



2 komentar:

Putra mengatakan...

OK, Link blog Anda juga sudah terpasang. Silahakn di cek. Terima kasih :)

GIE mengatakan...

@putra
Mkasih putra.. salam..

Posting Komentar