Minggu, 10 April 2011

TAK ADA PERUBAHAN TANPA PERUBAHAN !



Penulis : Gie Antara

Rasullulloh SAW pernah bersabda : " Apabila pemimpinya baik tetapi rakyatnya buruk maka negara akan baik, tapi jika pemimpinnya buruk meskipun rakyatnya baik maka negara akan buruk". Dari sabda Rosul tersebut dapat diartikan bahwa pemimpin negara sebagai pemegang kekuasaan berperan penting untuk membuat rakyat menerapkan prinsip-prinsip kebenaran didalam kehidupan bermasyarakat. "Baik" menurut Rasullulloh adalah seseorang yang mampu mengemban amanah Allah dan mengedepankan nilai-nilai islam seperti yang telah tertuang didalam Al-Quran tanpa sedikitpun melupakan toleransi dan hubungan antar sesama manusia.

Apakah pemimpin kita saat ini sudah baik? Maraknya praktek prostitusi yang dilegalkan atau seolah dilegalkan oleh pemerintah adalah salah satu jawaban kenapa negara kita menjadi begitu buruk. pemerintah lebih memprioritaskan pendapatan pajaknya ketimbang nilai-nilai yang tekandung didalamnya. Begitu banyak hal yang membuat kita jauh dari kemakmuran dan kesejahteraan, dan peran pemerintah sebagai pemegang kekuasaan terlalu acuh terhadap hal itu.

Pemerintah seharusnya tak perlu ragu mengimplementasikan sabda Rasul tersebut, sejuta peraturan untuk menerapkan nilai-nilai kebenaran akan menjadi sia-sia belaka jika Penguasa negeri ini enggan menerapkan peraturan-peraturan keras bagi yang menyimpang dari ajaran Ilahi yang terkandung didalam kitab semua agama di Indonesia. " Dan sekiranya penduduk negeri beriman dan bertakwa, maka pastilah Aku akan melimpahkan kepada mereka keberkahan dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan ayat-ayatKu, maka Aku siksa mereka disebabkan apa yang mereka usahakan". ( Surat Al'Araaf, ayat 96 )

Hanya pemerintah yang mempunyai otoritas mengendalikan negeri ini, itulah "amanah" sesungguhnya yang sering dkatakan oleh para calon presiden, pemimpin tidak hanya sebagai kepala negara tapi juga harus mampu membawa perbaikan terhadap rakyatnya di berbagai lini, termasuk moral dan etika. nah jika pemerintah saja tidak mampu menghilangkan berbagai kemaksiatan terorganisir bagaimana bisa membawa perubahan perbaikan moral kepada masyarakat?? dan bagaimana bisa negara ini mendapat keberkahan dari Allah SWT??

Didalam sebuah ayat kita mengetahui bahwa "Allah tidak akan merubah suatu kaum jika kaum itu tidak merubahnya sendiri". Point perubahan inilah yang harus dilaksanakan secara bersama(qaum=kolektivitas)yang segalanya diatur oleh pemerintah sebagai tampuk kekuasaan yang melahirkan peraturan-peraturan berkaitan tentang perubahan kearah lebih baik secara berkesinambungan dan tepat sasaran.

Jika hal seperti saat ini tetap berlangsung, maka kesejahteraan dan kemakmuran hanyalah sebuah mimpi pengantar tidur bagi rakyat, karena Allah tidak pernah bernegosiasi untuk urusan pemeliharaan kemaksiatan dan kemunkaran. seperti inti dari ayat yang tersebut diatas, tak ada perubahan tanpa perubahan!

Artikel yang berkaitan



0 komentar:

Posting Komentar